BulunganKU.ID – Bupati Bulungan Syarwani, S.Pd.,M.Si memimpin pertemuan diskusi terkait penataan Kota Tanjung Selor, didampingi Wakil Bupati Bulungan Ingkong Ala, S.E.,M.Si dan Sekda Risdianto, S.Pi.,M.Si serta dihadiri beberapa perangkat daerah di Pendopo Kebun Raya Bundayati Bulungan, Jumat (17/01/2025).
Bupati menjelaskan bahwa pertemuan yang dilaksanakan tersebut merupakan agenda diskusi, konsolidasi hingga evaluasi terkait penataan Kota Tanjung Selor yang sudah mulai dilakukan sejak awal Januari 2025 ini.
“Memang hingga saat ini sudah ada follow up dari teman-teman dinas, terkait dengan penataan kota Tanjung Selor ini, kemudian kita juga berdiskusi terkait dengan langkah-langkah apalagi kedepan dalam upaya kita lakukan penataan,” ungkap bupati.
Bupati juga menjelaskan sosialisasi secara edukatif dan persuasif juga telah dilakukan kepada pedagang kaki lima (PKL) khususnya yang menempati taman di sepanjang tepian sungai kayan, dimana diminta untuk kerjasamanya dalam rangka menjaga estetika kota Tanjung Selor.
“Sekali lagi prinsipinya, Pemerintah daerah tidak melarang masyrakat berjualan, atau bahkan mematikan usaha, hanya saja dilakukan penertiban dan pengaturan, agar estetika kota Tanjung Selor tetap terjaga aspek kebersihannya, kita sudah sampaikan bahwa jam operasional mulai pukul 15.00 hingga 24.00 malam,” ucap bupati.
Untuk itu bupati meminta kerjasama seluruh pedagang yang ada, khususnya PKL di sepanjang tepian sungai kayan agar setelah berakhirnya jam operasional, taman harap dikosongkan dari segala bentuk peralatan hingga sampah.
“Agar diesok harinya suasana tetap bersih dan para petugas dari DPRKPP maupun DLH tetap beroperasional, demikian juga dengan parkir kendaraan dapat difungsikan di jam-jam kerja, sehingga bisa benar-benar difungsikan space parkir yang sudah dibangun sejak 2023 yang lalu itu,” sebutnya.
Ditanya soal retrisbusi pemanfaatan taman untuk berjualan itu, bupati menyampaikan akan dibahas lebih lanjut dan bersama-sama dengan dinas terkait lainnya yang berhubungan dengan aset taman tersebut.
Pemerintah Kabupaten Bulungan juga merencanakan penataan terhadap pedagang-pedangang yang memanfaatkan bahu jalan, di demikian juga yang diatas parit dan lainnya dalam rangka penataan Kota Tanjung Selor.
“Kita sudah koordinasi dengan pak lurah hingga camat Tanjung Selor dan teman-teman Satpol PP, kita akan tertibkan dengan cara persuasif, berikan pemahanam, agar tidak memanfaatkan bahu atau parit untuk tempat berjualannya,” ungkap bupati.
Bupati menyampaikan bahwa Pemerintah daerah terus mengajak kepada warga masyarakat Kabupaten Bulungan khususnya di Kota Tanjung Selor untuk bersama-sama menjaga keindahan kota Tanjung Selor.
“Kita tidak ingin mematikan usaha, hanya sebatas lakukan pengaturan dan penertiban,” sebutnya.
Kemudian hal lain yang menjadi diskusi lainnya ialah berkaitan dengan penataan pasar induk, utamanya pedagang yang ada, termasuk dengan keberadaan rumah potong unggas yang ada di pasar induk.
“RPH yang ada di Sabanar lama dapat dimanfaatkan nanti oleh para pedagang unggas yang ada di Pasar Induk, sehingga tidak menimbulkan bau atau pun berkaitan dengan sampahnya,” jelasnya.
Kegiatan penataan Kota Tanjung Selor ini lanjut bupati, tidak semata-mata ditumpukkan pada satu perangkat daerah saja, namun bersifat gabungan, dimana kolaborasi antara TNI-Polri juga akan dilakukan agar estetika Tanjung Selor bisa lebih rapih dan terjaga kebersihannya.